KARIMUNSEPUTAR KEPRITERKINI

Ada Kapal Isap Timah Swasta di Perairan Kecamatan Ungar dan Kundur, Masyarakat Ungar Protes dan Resah

Pihak KIP Disebut Gelar Doa Selamat di Kelurahan Gading Sari Sebelum Beroperasi

RADIOAZAM.ID – Nelayan Ungar dan Kundur dibuat resah atas keberadaan Kapal Isap Produksi (KIP) timah milik swasta, yang beroperasi di wilayah perairan para nelayan untuk mencari ikan.

Keberadaan KIP timah swasta tersebut dapat ditemui di wilayah perairan Batu Tokong Desa Batu Limau Kecamatan Ungar, serta di perairan Gading Kelurahan Gading Sari dan Desa Lubuk Kecamatan Kundur.

Informasi diperoleh dari masyarakat, bahwa KIP tersebut juga bukan merupakan mitra PT Timah Tbk. Keberadaannya dinilai sangat mengganggu aktifitas nelayan, karena dapat merusak ekosistem laut sebagai tempat ikan yang mudah didapat.

Nelayan di Kecamatan Ungar pun membuat sebuah penolakan keberadaan kapal isap timah yang berada di perairan mereka. Dengan membentangkan sebuah spanduk berisikan sebuah tulisan protes, yang isinya “Ada Apa Negeri Ini !!! Maling Teriak Maling Ada Tambang di Negeri Kami. Rakyat Kecil Jadi Penonton di Daerahnya Sendiri. Kemana Pejabat dan Petinggi Negeri Ini???.

Spanduk tersebut kemudian diikat pada pelabuhan Kelurahan Alai Kecamatan Ungar, tempat masyarakat lalu lalang dengan mobilitas yang cukup tinggi setiap harinya.

Camat Ungar, Suzandra kepada media ini membenarkan keberadaan kapal yang diprotes oleh masyarakatnya.

“Ia ada KIP yang beroperasi di perairan Desa Batu Limau. Rencananya akan kita dudukkan besok dalam rapat bersama masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Andra ini, Selasa (28/12).

Dikatakan Andra, dia mendapatkan informasi bahwa pengoperasian KIP di perairan Desa Batu Limau Kecamatan Ungar, telah dilakukan penyerahan kompensasi kepada sebagian masyarakat mengatasnamakan nelayan.

“Tapi kami tidak tahu bagaimana prosedur dan pelaksanaannya, makanya kamai akan mengadakan pertemuan biar tidak terjadi gejolak ditengah masyarakat. Dan ini yang akan kita baghas, disamping kami juga akan melihat legalitas keberadaan aktifitas kapal tersebut,” terangnya.

Dari sumber informasi lainnya juga diperoleh kabar bahwa, nelayan Kelurahan Gading Sari Kecamatan Kundur juga telah mendapatkan kompensasi dari KIP tersebut, bahkan pihak KIP juga telah menggelar kenduri doa selamat beberapa hari kemarin dengan mengundang nelayan untuk makan-makan.

Beberapa pejabat Lurah dan Kades di Kecamatan Kundur pun sempat akan diberikan uang atau hadiah cuma cuma dari pihak KIP, namun ditolak oleh sang Kades dan Lurah dengan alasan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Sedangkan besaran kompensasi yang diberikan kepada nelayan baik dari Kecamatan Ungar, Kelurahan Gading Sari dan Desa Lubuk Kecamatan Kundur bervariasi, mulai dari Rp400.000 hingga Rp500.000.(agn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close