RADIOAZAM.COM – Penderita kanker otak bernama Elandra Dwiguna (23) meninggal dunia. Putra kedua
dari Eli Kristianto dan Eni ini menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 07.30 WIB, Selasa (24/9) saat tengah berada di ruang rawat inap lantai 5 kamar 508 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani.
Ayah Elandra, Eli Kristianto tidak menyangka kalau anaknya akan pergi untk selamanya. Karena sebelumnya sudah merencanakan untuk membawa pulang anak keduanya, itu agar dapat beristirahat dirumah. Dimana kondisinya sudah mulai menampakkan kesehatan yang signifikan.
Bahkan lanjut Kristianto, berdasarkan penjelasan dari dokter yang menangni, sejak seminggu yang lalu kondisi Elandara sudah mulai bagus. Sehingga disarankan agar dirawat dirumah dengan suasana yang lebih nyaman, agar menambah kekuatannya untuk sembuh lebih cepat.
“Rencananya hari ini mau saya bawa pulang. Kemarin sudah saya sampaikan ke Elandra, kita pulang besok ya nak, istirahat dirumah saja dan dia pun setuju. Tapi ketika saya baru siap sarapan seusai bekerja tadi pagi-pagi sekali dan akan menuju RSUD Muhammad Sani, saya dapat telepon bahwa Elandra sudah meninggal dunia,” kata Kristianto, saat ditemui di rumah duka tepat di belakang Kantor Lurah Teluk Air Kecamatan Karimun, Selasa (24/9).
Kristianto mengaku tidak ada tanda-tanda bahwa Elandra akan meninggalkannya untuk selama-lamanya. Hanya saja, pada Senin malam (23/9) saat dia menemani sang anaknya di RSUD, tampak seperti sesak nafas namun tidak begitu kuat. Hal itu pun sudah disampaikan kepada anak ketiganya yang turut serta menjaga dan merawat. Agar dapat memberitahukan kepada dokter atau perawat yang datang.
“Sesak tadi malam itu pun biasa, kemarin-kemarin sempat saya lihat dia sesak dan kembali normal. Artinya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan kalau Elandra akan meninggalkan kami untuk selamanya tadi pagi,” tambahnya.
Beberapa pejabat tampak datang bertakziyah ke rumah duka, nomor 75 di RT 06 RW 07 Kelurahan Teluk Air Kecamatan Karimun. Seperti Anggota DPRD Kabupaten Karimun Nyimas Novi Ujiani dan Camat Karimun, Arpan dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Nyimas Novi Ujiani mengaku terkejut ketika mendapati informasi bahwa Elandra telah meninggal dunia. Dia mengaku sangat terkesan dan terpukul, lantaran turut serta mengantarkan almarhum langsung ke RSUD Muhammad Sani untuk segera ditangani tim medis.
“Kita sudah berupaya semaksimal mungkin, melibatkan berbagai pihak agar Elandara segera ditanani. Bahkan sudah dilakukan operasi kanker otak. Tapi Allah berkata lain, ini sudah ketetapan terhadap almarhum dan mungkin ini yang terbaik baginya,” kata Nyimas Novi.
Nyimas Novi juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah sama-sama membantu. Dia menegaskan, niat baik untuk turun tangan langsung melakukan intervensi kepada pihak terkait, agar Elandara agar segera ditangani RSUD M Sani, hanyalah semata mememanusiakan manusia yang wajib ditolong. Dimana waktu itu, alamrhum tidak memiliki fasilitas kesehatan berupa BPJS, sehingga pihak keluarga tidak berani membawanya untuk berobat.
“Jangan memandang dia ini keluarga atau bukan, tapi dia ini merupakan warga negara Indonesia dan masyarakat Kabupaten Karimun, yang wajib kita bantu. Apapun hasilnya biarlah Allah yang menentukan, tindakan yang sudah kita lakukan bersama-sama biar Allah saja yang menilainya. Marisama-sama berdoa semoga Elandra husnul khotimah,” kata Nyimas Novi.
Sempat Heboh Karena Aksi Jual Ginjal

Seperti diketahui, ayah dari almarhum Elandara bernama Eli Kristianto sempat menghebohkan masyarakat Kabupaten Karimun, lantaran menjajakan ginjalnya untuk biaya berobat sang buah hati dari sakit kanker otak. Aksinya dengan cara menggantungkan tulisan dileher dan beridri didepan pintu keluar Pelabuhan Tanjungbalai Karimun mendapat perhatian masyarakat.
Termasuk anggota DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani, yang baru saja dari luar kota dan keluar dari pelabuhan, berpapasan dengan Kristianto pada 29 Juni lalu. Dia pun bergegas menjenguk Elandra dengan diantarkan oleh sang ayah yang sempat membawa tulisan menjual ginjal. Setelah mendapati informasi yang jelas bahwa keluarga tersebut tak punya BPJS, sore itu juga Elandra tetap dibawa ke RSUD Muhammad Sani oleh Nyimas Novi Ujiani.
Singkatnya, tiga minggu lalu Elandar selesai menjalani operasi kedua dan kondisinya sudah lebih baik dari operasi yang pertama. Seihngga tinggal menunggu waktu pemulihan.
“Perubahan paling menonjol pasca operasi kedua, kalau kita panggil dia mengangguk, bisa menggerakkan tangan, tapi belum bisa berbicara lancar, paling hanya bisa menyebutkan iya tapi pelan,” kata Kristianto, Selasa (24/9)
Rencananya, jenazah Elandra akan dikebumikan Selasa sore selepas sholat ashar, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) depan Kantor Lurah Teluk Air Kecamatan Karimun.(agn)
Average Rating