RADIOAZAM.ID – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, Nahdatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di dunia, yang tentunya memiliki pengaruh sangat besar untuk pembangunan di Provinsi Kepri.
Hal itu disampaikan Ansar saat menghadiri Konferensi Wilayah IV Nahdatul Ulama (NU) Kepri di Trans Convention Center, Tanjungpinang, Sabtu (26/11/2022). Sekaligus peringatan menuju satu abad Nahdatul Ulama.
Dalam kesempatan itu Ansar mengatakan, para Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Kepri, diharapkan mampu memberikan pengaruh bagi masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah.
Dikatakannya, sebagai organisasi sosio-religius Islam, maka NU bisa menjadi mitra pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang merata di Kepulauan Riau. Tidak hanya dalam pembangunan semata, Nahdliyyin bisa berperan dalam merajut kerukunan diantara keragaman, yang sudah terawat begitu baik di Kepri sampai saat ini.
“Cita-cita yang sudah dicanangkan bersama untuk menuju Kepulauan Riau yang makmur, berdaya saing, dan berbudaya, sangat membutuhkan bantuan dari organisasi sebesar NU. Agar tujuan itu bisa dicapai,” ujar Ansar.
Para Nahdliyin di Kepri kata Ansar lagi, bisa menikmati berbagai program yang telah dikeluarkan Pemerintah Daerah, seperti program subsidi bunga nol persen untuk pinjaman UMKM, yang bekerjasama dengan Bank Riau Kepri Syariah.
“Saya percaya, banyak Nahdliyin di Kepri yang mempunyai UMKM, jadi bisa memanfaatkan program ini, sekaligus dengan banyaknya kader di Kepri maka NU sangat cocok menjadi laboratorium ekonomi kerakyatan,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWNU Kepri, KH. Gani Lasya mengatakan, menjelang satu abad keberadaan NU, diharapkan mampu menjadi kebangkitan NU, yang ditandai dengan semakin efektifnya gerakan-gerakan keagamaan dan kemasyarakatan. Disamping itu juga diharapkan agar bisa mengambil peran-peran yang lebih signifikan, terutama dalam menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat Indonesia, maupun partisipasi dan kiprah di dunia internasional.
“Merawat NU sama artinya dengan merawat NKRI, dan merawat NKRI artinya sama dengan merawat peradaban dunia,” ujar KH. Gani Lasya.
Selain itu menurutnya pula, NU mereaktualisasi nilai-nilai fundamental, yang selama ini menjadi acuan normatif dari gerakan NU.
“Reaktualisasi ini akan diselaraskan dengan perkembangan dan tantangan yang ada saat ini. NU terus mengkampanyekan upaya membangun peradaban baru yang lebih bermartabat, yaitu membangun nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai keberagaman, menghormati perbedaan, dan memperjuangkan kesetaraan,” pungkasnya.(agn)