KARIMUNSEPUTAR KEPRITERKINI

Baru Dua Minggu Pelayaran Internasional Dibuka Gubernur Kepri, Masyarakat Malaysia Berbondong-Bondong Datang ke Karimun

Mahasiswa UTM Malaysia Pilih Menginap di Rumah Penduduk Selama Study Tour

RADIOAZAM.ID – Baru sektiar dua minggu dibukanya jalur pelayaran internasional dari Tanjungbalai Karimun ke negara Malaysia, oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad pada 19 Mei 2022 kemarin, masyarakat dari negara tetangga Malaysia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Dimana ada sekelompok mahasiswa dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) tiba di Kabupaten Karimun pada Kamis siang (2/6/2022), untuk keperluan study tour yang disejalankan dengan pertukaran ilmu dengan masyarakat di Desa Pongkar Kabupaten Karimun.

Menariknya, para mahasiswa dan mahasiswi yang berjumlah 20 orang tersebut tidak menginap di hotel mewah, melainkan menginap di rumah-rumah penduduk, tepatnya di Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Dengan program keluarga angkat meskipun hanya dua malam tiga hari mereka tinggal.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, M Yunus yang hadir dalam penyambutan rombongan, mengaku sangat menyambut baik atas kedatangan mahasiswa UTM Malaysia. Apa lagi mereka memang terus mencari informasi untuk bisa datang ke Karimun melalui program study di kampusnya.

“Namun karena dalam dua tahun lebih ini Kabupaten Karimun dan secara menyeluruh kita di Kepri serta se Indonesia pada umumnya, sedang mewabah Covid-19 sehingga program rutin mereka ini sempat tertunda. Tapi begitu mendapati informasi kalau Kabupaten Karimun kembali buka pelayaran internasional ke Malaysia, sehingga mereka pun langsung berkomunikasi dengan kita disini melalui beberapa pihak terkait,” ungkap Yunus saat menghadiri penyambutan mahasiswa UTM di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Desa Pongkar Kecamatan Tebing.

Dikatakan Yunus, dengan dibukanya Pelabuhan Internasional diharapkan akan banyak lagi agenda-agenda wisata, dari negara jiran yang akan datang ke Kabupaten Karimun.

“Tadinya justru kita mengharapkan mereka tidak hanya tiga hari dua malam, tapi kalau bisa lebih atau minimal seminggu. Supaya bisa menikmati destinasi wisata lebih banyak lagi di Kabupaten Karimun. Ada berbagai macam wisata yang mendukung, termasuk juga wisata kuliner, ekonomi kreatif dan banyak lagi yang sangat sayang jika dilewatkan. Tentunya ini juga bisa menjadi pemasukan bagi ekonomi masyarakat di Desa Pongkar,” ungkapnya.

Beberapa destinasi wisata unggulan yang ditawarkan bagi wisatawan menurutnya, lebih kepada wisata alam seperti Pantai Pongkar, Air Terjun Pongkar dan banyak lagi.

“Tentu tidak hanya terfokus di Desa Pongkar, karena Kabupaten Karimun terdiri dari 14 Kecamatan yang didalamnya ada 71 Desa dan Kelurahan. Masih banyak destinasi wisata yang perlu kita kenalkan ke pihak luar, bahwasanya berbagai macam objek wisata alam dan wisata kuliner, serta wisata religi. Ini akan terus kita perkenalkan bagi negara tetangga baik di Malaysia maupun Singapura,” jelas Yunus.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani mengaku sangat gembira sekali, atas kedatangan wisatawan manca negara tersebut, yang notabene merupakan mahasiswa UTM Malaysia.

“Saya sangat gembira sekali menyambut kehadiran tamu terhormat kita. Ini merupakan tamu perdana pasca pandemi Covid-19, dan hari ini sudah kita saksikan bersama ada satu kegiatan study banding atau study tour dari UTM Malaysia, dan ini luar biasa sekali,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Karimun, Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Karimun ini mengaku sangat menyambut baik agenda tersebut. Yang dinilai sangat membantu menghidupkan kembali dunia pariwisata, dunia pendidikan, perekonomian dan lain sebagainya.

“Mudah-mudahan silaturahmi ini bisa terus kita jalankan, barangkali ini bukan hal yang pertama, tapi akan ada kunjungan-kunjungan berikutnya. Tentu harus ada perhatian serius juga dari pemerintah, agar kiranya dapat meningkatkan lagi hal yang seperti. Terutama saya juga perlu menyoroti dunia pariwisata kita, sehingga perlu dipercepat proses pembangunannya, agar bisa membantu menarik banyak lagi minat wisatawan kesini,” kata Nyimas Novi.

Salah seorang dosen UTM Malaysia, Azizul bin Azman yang dipercaya sebagai ketua rombongan menjelaskan, maksud kedatangan mereka ke Kabupaten Karimun tepatnya di Desa Pongkar adalah, ingin berbagi ilmu yang telah dipelajari oleh para mahasiswa dan mahasiswi, untuk diajarkan kepada masyarakat setempat.

“Jadi komunitas yang kami pilih kali ini adalah di sebuah kampung bernama Desa Pongkar Kabupaten Karimun, dan kita sangat berharap apa yang kita kongsikan ini dapat digunakan dan dapat diserap oleh masyarakat, supaya dapat membangkitkan atau meningkatkan ekonomi disini,” ujar Azizul.

Dia mencontohkan, seperti berbagi ilmu mengenai pembuatan kerajinan tangan atau handy craft, termasuk juga sharing tentang dunia usaha catering mapun kuliner.

Hal tersebut menurut Azizul, diharapkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengundang serta menarik minta wisatawan, atau para pelancong lain dari negaranya, Malaysia dan sekitarnya. Untuk datang ke Desa Pongkar Kabupaten Karimun, sehingga bisa menikmati dari apa yang telah dikongsikan.

“Kita juga akan berbagi ilmu tentang ide-ide digitalisasi, seperti misalnya bagaimana membuat poster, atau membuat sebuah video menarik, bagaimana cara mengedit gambar supaya lebih indah, dan bisa kita gunakan sebagai media promosi dari masyarakat tempatan tentang berbagai macam wisata yang ada,” terangnya.

Dia beralasan, dipilihnya Desa Pongkar sebagai destinasi bagi 20 mahasiswa dan mahasiswi UTM Malaysia, dikarenakan sebelumnya memang sudah pernah melakukan program kunjungan di Kabupaten Karimun, tepat sebelum Covid-19 mewabah.

Penyambutan mahasiswa UTM Malaysia dengan silat sebagai tradisi Melayu saat tiba di Desa Pongkar Kecamatan Tebing, Kamis (2/6/2022)

“Ini merupakan kunjungan kedua, tapi kalau setelah Covid-19 maka ini merupakan agenda perdana. Karena sebelum pandemi kita pernah buat kegiatan serupa untuk kalangan kerajinan tangan dan kuliner. Namun kali ini kita fokus kepada pemanfaatan ide digitalisasi, untuk mempromosikan tempat ini supaya boleh digunakan untuk pelancong-pelancong datang kesini,” jelas Azizul seraya menerangkan dengan dialek khas bahasa Melayu negara Malaysia.

Pj Kepala Desa Pongkar, Sepsusiyeno juga merasa senang atas kehadiran para mahasiswa dan mahasiswi UTM Malaysia di Desa Pongkar.

“Mereka (rombongan dari UTM Malaysia-red) masih peduli dan ingat lagi dengan kami di Desa Pongkar untuk berbagi ilmu. Mudah-mudahan apa yang mereka transferkan disini dapat bermanfaat, bagi masyarakat Desa Pongkar dan Kabupaten Karimun,” harapnya.

Beberapa kuliner dari Desa Pongkar juga akan diperkenalkan untuk dicicipi oleh rombongan dari UTM Malaysia. Seperti kue bangkit dan kerupuk yang terbuat dari ikan ternggiri.

Meski terdapat kesamaan karena masih serumpun Melayu, namun Sepsusiyeno mengaku ada banyak perbedaan, seperti cara penyajian menu, bahan baku makanan dan cara mendapatkannya dipastikan sangat berbeda.

“Boleh dikatakan bahwa mereka ini walaupun Melayu, tapi ada makanan khas di Kabupaten Karimun dan bisa didapat di Desa Pongkar ini yang belum mereka ketahui, yakni Lendot. Tentu ini menjadi pelajaran bagi mereka, bahwa ada makanan Melayu yang mereka tidak tahi,” pungkasnya.

Rencananya, selama tiga hari dua malam berada di Desa Pongkar Kecamatan Tebing, para mahasiswa dan mahasiswi UTM Malaysia akan melaksanakan berbagai macam kegiatan, termasuk juga pagelaran seni dalam mempererat kebersamaan, antara masyarakat Desa Pongkar Kabupaten Karimun dengan warga negara Malaysia.

Setelahnya, rombongan direncanakan akan kembali ke negara asalnya Malaysia pada Sabtu besok (4/6/2022).(agn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close