Breaking News

Beberapa Dinas Terpaksa Kerja Desak-Desakan di Ruko Pengganti Kantor Yang Terbakar, Satu Meja Digunakan 4 Orang

0 0

RADIOAZAM.ID – Pasca kebakaran gedung E komplek perkantoran di Kantor Bupati pada awal Januari lalu, lima dinas terpaksa menyewa ruko dalam kondisi berjubel atau didrop dalam satu ruangan untuk semua bidang, semua KASI (Kepala Seksi) dan puluhan pegawai.

Bahkan saat dalam suasana kerja, dalam satu meja dikerubuni empat sampai lima orang pegawai. Tak jarang ketika banyak data yang perlu dibongkar, para pegawai terpaksa gelar tikar ke lapangan terbuka untuk keperluan melihat ulang data yang sebelumnya telah tersimpan di laptop, namun karna ikut terbakar.

Di Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak misalnya, satu dinas ini terdapat 53 pegawai termasuk sang kepala dinas, para kabid, KASI, sekretaris, dan honorer. Dalam satu ruangan, tampak suasana yang sesak dari para pegawai yang mengelilingi saat jam kerja.

“Kalau untuk kekeluargaan, kondisi seperti ini sangat nyaman sekali. Namun kalau efektifitas agak sedikit kerepotan. Seperti sekarang ini satu meja ada yang empat orang atau lebih, laptop berjejer ditambah printer, disitu juga ada berkas-berkas. Tapi tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa dikerjakan dengan fasilitas apa adanya dan pekerjaan tetap bisa diselesaikan,” ujar KASI Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kyusu Marina saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/3).

Kondisi itu menurutnya masih bisa menuntaskan pekerjaan, bahkan jika dalam suatu waktu membutuhkan ruangan yang begitu luas untuk membongkar data secara manual, dengan membuka dokumen-dokumen secara manual yang masih tersisa, Rina (sapaan akrabnya) berinisiatif mengajak beberapa pegawai untuk duduk lesehan di ruang terbuka samping ruko, dengan menggelar tikar lalu menyerakkan berkas untuk dibuka satu persatu dan diinput ulang datanya kedalam laptop.

“Seperti sekarang ini kan sedang verifikasi rencana pemberian penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) yang rencananya akan dilakukan pada 30 Maret, maka kami harus persiapkan ulang data-datanya secara manual, karena data yang sudah disiapkan sebelumnya ikut terbakar bersama laptop dan komputer di Gedung E,” kata Rina lagi.

Dia menjelaskan, beberapa barang-barang dan data penting yang hangus tak bisa diselamatkan antara lain, laporan kegiatan, SPJ, data manual dan sebagian yang tersimpan didalam laptop, slide presentase advokasi kegiatan, stok kertas, dua unit printer, satu unit komputer, dua unit laptop, fasilitas penunjang seperti meja dan kursi serta banyak lagi.

Namun ada sebagian kecil meja dan kursi yang masih bisa dimanfaatkan meski sempat dijilat api dan ada bekas hangus, sehingga masih dimanfaatkan dengan cara dibungkus karpet dan dipasang penyanggah untuk dijadikan meja kerja.

“Contohnya seperti meja ini, dia sebenarnya sudah hancur sebagian, rangkanya saja yang masih utuh. Diambil lagi diperbaiki sedikit dan bisa digunakan. Ini kalau diangkat untuk dipindahkan, kaki mejanya langsung copot,” ujar Rina seraya berseloroh.

Seminggu pasca kebakaran baru menempati ruko yang disewa persis depan Kantor Bupati Karimun, langkah yang dilakukan pertama kali saat itu adalah mencari atau memilah berkas dan data yang masih bisa diselamatkan, dengan cara ditumpuk ke bagian dapur yang ada di belakang ruko, serta drop meja dan kursi inventris kantor yang masih bisa digunakan meski sudah terbakar sebagian.

“Pelayanan kita tetap berjalan dan jangan sampai terganggu. Untuk P2TP2A posisinya kan di wilayah Kecamatan Karimun, dan itu pusat pengaduan sehingga pelayanan tersebut tidak terganggu. Kemudian KB gedungnya ada di posyandu-posyandu dan itu kan bagian dari pelayanan. Artinya kalau disini hanya sifatnya administrasi, sehingga tidak ada pelayanan yang terganggu,” ungkapnya.

Seperti diketahui, gedung E komplek perkantoran Kantor Bupati terbakar, tepatnya pada hari Rabu, 6 Januari 2021. Lima dinas yang menempati gedung tersebut semua ruangan terbakar saat pagi hari ketika pegawai baru akan masuk kantor.

Adapun lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkantor di gedung E Antara Lain, Kesbangpol, Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk, KB, PPPA), Dinas Pertanian, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Badan Pengembangan Desa Terpadu, dan Dinas Pertanian.

Kapolres Karimun, AKBP.Muhammad Adenan dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu menyebutkan, setelah dilakukan penyelidikan dari bantuan Polda Kepri dan Polda Riau, dapat disimpulkan bahwa penyebab kebakaran Gedung E bersumber dari korsleting listrik. Dengan jumlah kerugian yang ditimbulkan mencapai hampir Rp2 Miliar.(agn)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *