RADIOAZAM.ID – Kenaikan harga bahan pokok di Provinsi Kepri tidak hanya terjadi pada komoditas beras, tapi juga kebutuhan lain, terutama jenis cabe.
Seperti di Kabupaten Karimun, harga cabe rawit dan cabe merah kian melambung dan saat ini sudah mencapai Rp90 Ribu per kilogram, atau hampir menembus angka Rp100 Ribu per kilogram.
Atas kondisi ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengaku bahwa Pemprov Kepri telah membuat beberapa langkah antisipasi, bersama Badan Pangan Nasional, dengan menerapkan pemberlakuan subsidi transportasi untuk mendatangkan cabe dari luar Kepri.
“Termasuk dalam waktu dekat akan masuk cabe dari Sulawesi dan Aceh,” ungkap Ansar Ahmad, Selasa (27/2/2024).
Disisi lain kata Ansar Ahmad, Pemprov Kepri bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, juga terus berupaya melakukan pengembangan budidaya tanaman cabe.
“Pemprov Kepri telah mengalokasikan lahan seluas 270 hektare, walaupun saat ini baru 100 hektare yang telah dikembangkan. Dengan demikian maka kebutuhan cabe di Kepri per tahun mencapai 850 ton, dapat dipenuhi sendiri,” terang Ansar Ahmad.
Kondisi saat ini menurutnya, petani cabe di Provinsi Kepri sudah dapat memenuhi kebutuhan kurang lebih 600 ton.
“Sisa yang 250 ton inilah masih kita datangkan dari luar,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Ansar Ahmad, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional terus melakukan intervensi pasar, untuk menyeimbangkan harga pangan yang salah satunya terus dilaksanakan Bulog.
Dalam hal ini, pemerintah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian, juga program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional hingga pasar induk.
“Bahkan jika diperlukan kita siap selalu menggelar operasi pasar,” sebut Ansar Ahmad.(agn)