RADIOAZAM.ID – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani, mendapati sebuah perkampungaan bernama Teluk Setimbul Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Meral Barat, yang warganya mengalami buta huruf, alias tidak bisa baca tulis.
Jumlah sementara yang terdata baru sekitar 70 orang, dan angka tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah, karena belum seluruhnya dilakukan pendataan.
Informasi itu dia dapati saat melakukan reses pada perkampungan suku asli, yang terletak di ujung barat Pulau Karimun pada Kamis pekan lalu (5/12).
Dikatakan Nyimas Novi, memang ditahun-tahun sebelumnya masyarakat Teluk Setimbul Kelurahan Pasir Panjang dinyatakan buta huruf, lalu mereka dibimbing oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sinar Bangsa, dengan diajarkan baca tulis yang jadwalnya menyesuaikan jam masyarakat setempat.
“Mereka ini dulunya sudah pandai baca tulis berkat bimbingan dari PKBM Sinar Bangsa di Karimun. Setelah selesai dibimbing ternyata terjadi kevakuman. Sehingga warga disitu kembali lagi buta huruf karena tidak mengasah kemampuannya. Sekarang balik lagi jadi tidak dapat mengenali huruf,” terang Nyimas Novi, Selasa (10/12).
Menurut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun ini lagi, sejak tahun 2008 hingga 2012, ada ratusan penduduk yang dibimbing melalui program keaksaraan fungsional (KF), lalu jumlah yang buta huruf pun terus berkurang dan hampir sepenuhnya bisa baca tulis. Kemudian setelah dirasa mampu menguasai tulisan dan membaca, mereka pun dilepas dan tidak ada lagi pembinaan.
“Saya dulu ikut terlibat sebagai pelaku KF, yang sekarang jadi keaksaraan mandiri, mereka sudah kita sentuh, sekarang kembali buta aksara lagi. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi saya dan kita semua, agar menuntaskan kasus buta huruf di Teluk Setimbul,” ucapnya.
Nyimas Novi juga berharap agar Dinas Pendidikan dapat menaruh perhatian terhadap kasus buta huruf di Teluk Setimbul Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Meral Barat.
“Karena kita tahu, dalam pemberantasan kemiskinan, yang harus kita lakukan adalah cerdaskan masyarakatnya. Kalau masyarakat tidak menmgenal huruf maka kemiskinan semkain dekat,” ujarnya.
Sebagai langkan konkrit, dalam waktu dekat Nyimas Novi akan menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun untuk menuntaskan kasus buta huruf tersebut.
“Ini kasus lama yang kembali kita temuan. Masih menunggu data pastinya, dari pertemuan singkat saat reses kemarin yang terdata sementara baru 70 orang. Selebihnya banyak yang melaut sehingga masih menunggu angka pasti,” tutupnya.
Mirisnya, dari reses tersebut puluhan masyarakat yang akan mengisi absensi kehadiran tatap muka bersama Nyimas Novi, terpaksa meminta bantuan staf DPRD dan beberapa tetangganya yang bisa baca tulis, untuk menuliskan nama mereka pada kolom isian nama.(agn)
Average Rating