Breaking News

Harga 1 Masker di Karimun Capai Rp1 Juta

0 0

RADIOAZAM.ID – Harga masker di Kabupaten Karimun saat ini sudah mencapai Rp1 Juta. Menyusul terjadi kelangkaan sejak beberapa bulan terakhir.

Melambungnya harga masker tersebut diakui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi saat ditemui di arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Karimun, Minggu (8/3).

“Kenaikan harga sudah terjadi jauh hari sebelum sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif virus corona. Tidak hanya terhadap masker, tapi harga pembersih tangan pun naik berlipat-lipat,” ucap Rahmadi.

Kenaikan harga masker terjadi pada jenis N 95, yang saat ini sudah mencapai harga Rp1 juta.

“Padahal pada Januari lalu harga masker N 95 cuma Rp50 ribu, atau paling mahal Rp200 ribu. Kalau sekarang mungkin sudah berubah lagi makin mahal harganya. Belum lagi untuk Handsanitiser itu sudah menyentuh angka Rp100 ribu, biasanya hanya Rp20 ribu sampai Rp25 ribu,” ungkapnya lagi.

Karena harga yang begitu tinggi, membuat Dinas Kesehatan tidak berani melakukan pengadan untuk kebutuhan di Dinas Kesehatan. Dia merasa takut dicurigai atas harga yang begitu melonjak.

Tidak hanya harga yang selangit, tapi juga stok masker di semua apotek se Kabupaten Karimun dinyatakan sedang kosong. Atas hal ini, Rahmadi menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun belum dapat melakukan langkah atas kondisi itu.

Namun Rahmadi membantah jika dikatakan kekosongan masker di Kabupaten Karimun karena ulah penimbunan.

“Kalau tindakan kepada penjual bukan kewenangan kami, yang pasti setahu saya semua apotek tidak ada barang (masker), apanya yang mau ditimbun kalau barangnya tidak ada,” kastanya, meyakinkan.

Dengan kata lain lanjut Rahmadi, kekosongan itu bukan karena antisipasi wabah virus corona, melainkan memang pasokan dari distributor yang tak kunjung mengirimkan kepada semua apotek yang ada di Kabupaten Karimun.

“Saya pastikan untuk Kabupaten Karimun tidak ada masker yang ditimbun. Penyebabnya memang dari distributornya tengah kekosongan stok. Saya pun sudah nanya juga ke Jakarta, kondisinya juga kosong,” ujarnya lagi.

Dikatakan Rahmadi, Dinas Kesehatan memang memiliki stok masker, namun tidak banyak, kemudian di RSUD Muhammad Sani juga kondisinya sedang menipis, sementara kebutuhan masker untuk pelayanan sangat dibuthkan.

“Sementara ketika kita mau melakukan pengadaan, tapi tidak ada stok. Kalau masker yang kami miliki saat ini sebenarnya diperuntukkan dalam antisipasi kabut asap, makanya kami masih punya stok. Tapi ini pun tidak banyak dan pengadaan ditahun 2019,” tutup Rahmadi.(agn)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *