RADIOAZAM.ID – Kawasan Pelabuhan Syahbandar di Tanjungbatu diterjang banjir rob atau banjir air laut pasang tinggi, Senin (26/12/2022).
Kondisi ini sudah terjadi selama empat hari atau sejak Jumat kemarin (23/12/2022). Akibatnya, para penumpang kapal yang akan berangkat maupun yang baru tiba di Pelabuhan Syahbandar Tanjungbatu, terpaksa menggulung celana dan membuka sepatu untuk mengarungi air banjir.
Ketinggian air di sekitar jalanan masuk pelabuhan mencapai betis orang dewasa atau sekitar 30 centi meter, beruntung didalam terminal pelabuhan tidak begitu dalam karena permukaan lantai yang sedikit lebih tinggi. Banjir yang terjadi menenggelamkan parkiran yang berlokasi persisi didepan loket pembelian tiket kapal, serta jalanan di kawasan pelabuhan.
Kondisi banjir musiman ini menjadi langganan setiap tahunnya, yang biasa disebut oleh masyarakat Tanjungbatu merupakan pasang keling, yang hanya terjadi pada bulan Desember setiap tahun.
Dari pantauan Radioazam.id di lokasi Pelabuhan Syahbandar Tanjungbatu, banjir rob yang terjadi hanya sekitar tiga jam lamanya, atau air laut naik sekira pukul 11.30 WIB, dan surut pada pukul 13.30 WIB.
Kapolsek Kundur, AKP Buala Harefa ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Namun menurutnya banjir rob yang menenggelamkan kawasan Pelabuhan Syahbandar Tanjungbatu tidak menghambat aktifitas.
“Banjir air laut pasang hanya sampai depan gerbang Pelabuhan Syahbandar Tanjungbatu saja. Kondisi ini tidak begitu menghambat kesibukan di pelabuhan,” sebutnya.
Dari pantauan dan informasi yang diperoleh, kondisi banjir rob juga terjadi di beberapa kecamatan dan lokasi pemukiman, seperti yang terjadi di kawasan pemukiman warga di Pamak Laut Kecamatan Tebing, yang merendam sejumlah rumah penduduk.
Kemudian banjir juga merndam rumah-rumah warga di kawasan Meral Kota Kecamatan Meral, selain itu di Pulau Moro, Pulau Buru, kawasan Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Kundur Barat, Kecamatan Durai, Kecamatan Ungar dan Kecamatan Belat.
Informasi yang juga diperoleh dari Stasiun Meteorologi Kelas IV Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun, yang menghimbau kepada masyarakat pesisir, agar mewaspadai dampak pasang tinggi air laut, yang mengakibatkan terendamnya wilayah pinggir laut.
Kondisi tersebut mulai terjadi pada 22 Desember 2022, dan diperkirakan akan terus terjadi sampai pada 30 Desember 2022 mendatang.(agn)
Average Rating