RADIOAZAM.COM – Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Karimun dan sekitarnya, menyebabkan berbagai persoalan muncul, khususnya di wilayah kampung halaman Bupati Karimun Aunur Rafiq, tepatnya di Pulau Kundur.
Saat ini, pulau terbesar di Kabupaten Karimun itu tengah dilanda kekeringan, yang berdampak kepada potensi kebarakan dan mengakibatkan kebun karet milik warga rusak. Sehingga masyarakat kehilangan mata pencaharian.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Karimun, Hasanudin menjelaskan, saat ini sudah ratusan hektare perkebunan karet warga hangus terbakar. Yang tersebar di beberapa titik lahan gambut.
“Notabene 80 persen mata pencaharian warga di Pulau Kundur adalah petani karet. Sekarang kebakaran dimana-mana, kebun karet tak luput dari sasara kobaran api,” kata Hasanudin saat ditemui di ruang kerjanya di DPRD Kabupaten Karimun, Senin (16/9).
Dikatakan, kebakaran tak terkendali ketika sumber air sudah semakin sulit didapat. Dimana kekeringan sudah terjadi sejak lima bulan terakhir.
Titik kebakaran yang sangat parah menurut Hasanudin, berada di Desa Sungai Ungar yang terdapat beberapa kampung, Tanjungsari Kelurahan Gading Sari, Desa Lubuk, Kelurahan Tanjungbatu Barat. Yang semua titik tersebut merupakan wilayah Kecamatan Kundur. Kemudian beberapa titik lainnya tersebar di Kecamatan Kundur Utara serta Kecamatan Kundur Barat.
“Ketika kebun karet terbakar, warga tidak lagi punya mata pencaharian. Kami sedang memikirkan dan mencari alternatif apa yang bisa dilakukan korban kebakaran ini. Kemudian akan mengajak pemerintah daerah untuk sama-sama mencarikan solusi terbaik, agar ada penyambung bagi kehidupan mereka,” ujarnya.
Hasanudin mengaku tidak dapat memperkirakan berapa besar kerugian dari dampak kebakaran di seluruh titik api. Namun, secara umum ekonomi warga terdampak menjadi terpuruk akibat kehilangan mata pencaharian.(agn)
Average Rating