RADIOAZAM.ID – Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Unit Pengelola Keuangan (UPK), Kecamatan Tebing berhasil mencapai keuntungan hingga Rp1 Miliar lebih, dari modal yang diberikan pemerintah pusat senilai Rp400 Juta.
Ketua BKAD UPK Kecamatan Tebing, Nurhayati menjelaskan, keuntungan itu diperoleh bermula dari modal yang diserahkan oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Desa pada tahun 2011, dengan nilai Rp200 Juta. Nominal modal itu dikondisikan kepada 18 kelompok simpan pinjam yang telah diseleksi.
Tahun 2012 BKAD UPK Kecamatn Tebing kembali mendapatkan kucuran bantuna modal senilai Rp165 juta. Tahun berkutnya 2013 bantuan modal semakin berkurang dan diterima sebesar RpRp65 Juta, sehingga total Rp400 Juta.
“Dari total Rp400 Juta yang kita kembangkan, sampai saat ini alhamdulillah berjalan dengan baik. Dana yang berhasil kita kumpulkan kalau campur kotor mencapai Rp1,4 Miliar,” terang Nurhayati disela-sela kegiatan peresmian sekretariat BKAD UPK Kecamatan Tebing di Perumahan Bukit Permai Kelurahan Teluk Uma Kecamatan Tebing, Kamis (16/1).
Dengan total dana yang terkumpul secara keseluruhan mencapai Rp1,4 Miliar itu, ada 88 kelompok simpan pinjam dari sebelumnya hanya 18 kelompok.
“Perkembangan dari 18 kelompok menjadi 88, kemudian separuhnya telah mandiri atau sebanyak 40 kelompok, sehingga tidak lagi mendapatkan bantuan pinjaman modal. Sisanya sekarang tinggal 48 kelompok. Tahun 2013 kami mulai mengalokasikan laba, untuk kegiatan-kegiatan sosial dan mencari sekretariat baru yang diresmikan hari ini,” jelas Nurhayati lagi.
Dia mengatakan, alokasi 50 persen laba dikembalikan untuk modal yang nilainya sampai saat ini terus bertambah mencapai Rp1 Miliar lebih. Lalu sisanya setengah lagi khususkan untuk bonus BKAD UPK, selain itu disisihkan untuk kantor.
Bupati Karimun Aunur Rafiq yang turut hadir dalam peresmian kantor BKAD UPK Kecamtan Tebing mengatakan, bantuan penyertaan modal yang diterima BKAD UPK Kecamatan Tebing dulunya masih pada program terdahulu, dimasa pemerintahan Presiden SBY, lalu kabinet pun berganti sejak Presiden dipimpin oleh Joko Widodo. Yang kemidan program itu dihapuskan.
“Bantuannya saja yang dihapus, tapi ternyata kegiatannya berjalan sampai saat ini. Saya minta ini tidak boleh hilang. Apa yang ditinggalkan itu harus dijaga dan ini menjadi aset yang sangat bagus,” kata Rafiq.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani menjelaskan, sebagai mitra kerja dari Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, dia sangat mengapresiasi kinerja dari BKAD UPK Kecamatan Tebing, yang mampu membina kelompok simpan pinjam sampai mandiri, sehingga tersisa setengah dari 88 kelompok.
“Bahkan bisa mencapai keuntungan Rp1 Miliar, ini luar biasa, perlu dipertahankan dan harus dijalankan, tidak boleh dihapus meski bantuan sudah tidak ada lagi dari pemerintah pusa,” pesan Nyimas Novi.(agn)