RADIOAZAM.ID – Tepat setahun tak berjumpa dan diliburkan karena pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, kini para siswa dan guru tidak mau menyia-nyiakan waktu pada hari pertama belajar tatap muka di sekolah, Senin (15/3). Mereka memanfaatkan waktu yang singkat untuk bertemu kangen melepas rindu.
Sebagaimana yang dilakukan siswa dan guru di semua unit sekolah dibawah Yayasan Darul Mukmin, mereka belum melakukan belajar secara efektif. Lebih banyak bercengkrama antar sesama, karena sudah merindukan suasana belajar di sekolah bersama teman-teman dan dibimbing guru di sekolah.
Manager SDM dan Pendidikan Yayasan Darul Mukmin, Noorfamayani mengatakan, ada momen indah yang membuat suasana sekolah jadi bersemangat. Karena sudah lama menantikan bertatap muka antara siswa dan guru.
“Hari ini lembaga pendidikan khususnya semua sekolah atau unit dibawah naungan Yayasan Darul Mukmin sangat berbahagia, menyambut baik belajar secara tatap muka dan memang sudah ditunggu sejak lama. Kami sudah beberapa kali mempersiapkan jauh-jauh hari untuk tatap muka. Tapi pada akhirnya tidak jadi dan diundur lagi, khususnya untu Pulau Karimun. Kemudian hari ini kebahagiaan dan rasa gembira itu muncul, melihat halaman sekolah begitu dinamisnya pagi ini, dengan kebiasaan-kebiasaan yang sudah tepat satu tahun kita tinggalkan dengan melaksanakan BDR,” kata Noorfamayani, Senin (15/3).
Yayasan Darul Mukmin kata sosok yang akrab disapa Fama ini, sudah melakukan rapat persiapan pada dua hari menjelang belajar tatap muka. Dengan mengumpulkan semua unit, mulai dari Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT). Sehingga saat hari pertama masuk sekolah, langsung diambil alih oleh para kepala seolah.
Penekanan dalam persiapan yang dilakukan adalah, penerapan protokol kesehatan, mulai dari siswa datang ke sekolah, masuk ke kelas dan saat jam pulang sekolah, sebagai poin penting yang wajib dilaksanakan.
Tak kalah pentingnya lanjut Fama, bagaimana menyambut anak-anak pagi ini. Dengan memberikan memotivasi untuk menguatkan semangat siswa siswi dalam proses pembelajaran, yang mungkin selama ini mereka lakukan dengan cara berbeda. Artinya, dipesankan kepada para guru untuk melakukan pendekatan dihari pertama masuk sekolah agar mereka merasa bahagia.
“Memang ada kejadian yang membuat kami bersemangat, para siswa siswi tak henti-hentinya mengobrol sesama temannya. Kalau dilihat dari sepanjang yang saya amati tadi, mereka antusias sekali saat bertemu satu dengan yang lainnya, saling sapa dan tertawa lepas,” ungkap Fama lagi.
Hal yang paling menggembirakan lagi kata dia, para siswa TKIT dan SDIT khusus kelas I atau siswa baru, saat diantar ke sekolah tidak ada orang tua yang menunggu anaknya sampai pulang. Padahal, sebagai siswa baru tentu menjadi kekhawatiran para wali murid untuk menunggu sampai jam pulang.
“Tapi tadi ternyata tidak ada orang tua siswa khusus kelas satu yang menunggu anaknya.Kemudian, tidak ada anak yang sulit atau tidak ada yang tidak mau masuk kesekolah. Alhamdulillah mereka bisa menyesuaikan diri meski terbatas dengan protokol kesehatan. Ini artinya, proses pendekatan terhadap anak-anak lewat daring dan home visit ternyata banyak membantu,” katanya lagi.
Fama juga menjelaskan, proses belajar mengajar dihari pertama masuk sekolah belum efektif. Hanya saja, khusus siswa SDIT Darul Mukmin kelas VI langsung melakukan try out persiapan ujian kelulusan, sedangkan siswa kelas V, kelas IV dan kelas rendah seterusnya hanya sebatas temu kangen.
“Kelas rendah hari ini belum efektif belajar, masih temu kangen saling sapa dan melakukan refresh terkait dengan kontrak belajar, mengingatkan aturan-aturan terkusus tentang protokol kesehatan. Jadi hari ini masih mengambil atau mencuri hati anak, bagaimana mereka tertaut dengan guru dan kelas,” jelasnya.
Sedangkan siswa kelas VII SMPIT Darul Mukmin, tengah melaksanakan ujian tengah semester, untuk kelas VIII masih melakukan belajar secara daring dengan jadwal yang telah ditentukan secara sift atau bergantian sesuai hari, jadwal bergantian tersebut juga berlaku untuk semua kelas. Berbeda dengan siswa SDIT dan TKIT
Darul Mukmin, yang harus bergantian sift pagi dan sift siang belajar full dari Senin sampai Jumat.
Jumlah siswa untuk TKIT Darul Mukmin sebanyak 35 anak, yang dibagi dua sift dengan menggunakan empat ruang belajar. Satu kelas akan dibagi untuk lima anak. Sift pertama atau TK A dan sift kedua untuk TK B. Mereka dibimbing oleh tujuh guru, masing-masing kelas akan ada dua guru yang mendidik.
Kemudian total siswa untuk SDIT Darul Mukmin 571 orang, dengan menggunakan 25 ruang belajar. Metode pembelajaran juga menggunakan ruang kelas secara bergantian per satu hari. Satu kelas maksimal hanya 15 sampai 18 orang.
Sedangkan untuk SMPIT Darul Mukmin, total siswa 191 orang dengan jumlah guru 14. Khusus SMPIT sudah sempat melakukan belajar tatap muka disekolah hanya selama seminggu tepat pada Juli tahun 2020 kemarin atau persis tahun ajaran baru 2020-2021. Namun karena kasus Covid-19 di Pulau Karimun terus meningkat sehingga kembali diliburkan dan belajar dari rumah.(agn)