Breaking News

Komisi II DPRD Karimun Sidak Masker, Pasokan di Semua Apotek Sedang Kosong

0 0

RADIOAZAM.ID – Informasi mengenai tingginya harga masker yang nilainya mencapai Rp1 juta, membuat Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karimun turun tangan, dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa apotek di Karimun, Rabu (11/3).

Sidang yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi ujiani itu sambil mengecek ketersediaan masker, yang ternyata kondisinya memang semua apotek mengalami kekosongan stok masker.

“Terkait pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi yang mengatakan masker Rp1 Juta, itu tidak benar. Sudah kita cek di beberapa apotek dan tidak ada yang menjual masker seharga itu. Kemudian menurut Rahmadi juga, harga tersebut ternyata adanya di daerah lain,” ungkap Nyimas Novi.

Dia menjelaskan, harga jual masker masih relatif terjangkau dan harga yang dijual tertera dalam daftar list jenis barang yang laku, berikut bandrol atau nominal yang harus dibayar pembeli. Dengan harga satu masker dijual Rp1000 sampai Rp2000 per masker.

“Itu kalau ada stoknya dijual tetap segitu, ada yang satu kotak dijual Rp40 ribu isi 50 masker, dan ada yang jual Rp50 ribu isi 50 masker, dengan kualitas sedang,” tambahnya.

Namun alih-alih mencari informasi keberadaan penjual masker Rp1 juta, ternyata Komisi II DPRD Kabupaten Karimun justru dikejutkan dengan kosongnya persediaan masker di sejumlah apotek yang didatangi.

Seperti di Apotek Medic Centre depan Pasar Puan Maimun Kelurahan Sungai Lakam Kecamatan Karimun. Dilokasi itu telah terpampang tulisan, masker kosong. Sebagai tanda bagi pembeli yang mencari masker maka sudah tidak tersedia lagi pada apotek yang ditujunya.

“Memang sudah kosong sejak Februari kemarin waktu lagi hebohnya virus corona, sampai sekarang stok kami kosong. Pasokan di distributornya juga kosong, selain itu kalaupun ada harganya juga mahal,” kata karyawan Apotek Medic Centre, Tini.

Saat berada di Apotek Kimia Farma Jalan Pramuka Kelurahan Tanjungbalai Kota Kecamatan Karimun, ternyata hanya didapati satu kotak masker merek Nexcare, yang didalamnya terdapat 12 bungkus, masing-masing bungkus berisi tiga masker, dengan harga jual satu bungkus senilai Rp20 ribu.

“Jadi masalahnya sekarang ini adalah kosongnya masker, tadi ada yang jual di Kimia Farma, tapi hanya satu kotak isi 12 bungkus masing-masing berisi tiga masker, dijual Rp20 ribu. Selain itu tidak ada lagi yang jual masker,” ungkap Nimas Novi yang diamini anggota Komisi II DPRD Karimun lainnya, Samsul.

Permasalahan tidak hanya sampai disitu, handsanitiser atau pencuci tangan juga ternyata tengah kosong di semua apotek saat dikunjungi.

Kondisi itu membuat Nyimas Novi merasa khawatir atas kesehatan masyarakat yang menggunakan pelabuhan sebagai akses berpergian keluar kota, sementara lokasi tersebut merupakan titik kumpul atau salah satu lokasi keramaian. Sehingga diperlukan pencuci tangan.

“Tadi saya sudah tanyakan juga ke Dinas Kesehatan, memang pencuci tangan sedang kosong di semua apotek. Tapi bisa diakali dengan alkohol 70 persen dicampur air, bisa dijadikan handsanitiser dan akan kita bicarakan secepatnya sebagai antisipasi juga,” ucapnya.

Komisi II lanjut Nyimas Novi, menegaskan kepada semua apotek untuk tidak menyimpan atau menumpuk kebutuhan masyarakat, baik masker maupun handsanitiser. Hal itu dimaksudkan agar tidak membuat para calo menimbun produk tersebut dan dijual kembali dengan harga tinggi.

“Ya jangan jadi calo lah, harga tinggi itu sangat tidak etis,” pungkasnya.(agn)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *