RADIOAZAM.ID – Tanaman hidroponik dan budidaya ikan lele dalam watu wadah ember besar, yang dilakukan Kapolsek Urban Tanjungbalai Karimun, AKP Budi Hartono, kini bisa dinikmati masyarakat dan telah dipanen langsung oleh Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan, Selasa siang (2/6).
Beberapa ekor ikan lele yang baru saja dipanen, langsung diserahkan kepada masyarakat yang melintas didepan Mapolsek Urban Tanjungbalai Karimun. Kali ini petugas kebersihan jalanan yang beruntung mendapatkannya.
Dikesempatan yang sama, Kapolres Karimun menggelar tatap muka dalam memberikan pengarahan dan motivasi kepada para personil di Mapolsek Urban Tanjungbalai Karimun.
“Panen hari ini merupakan putaran kedua. Yang kebetulan Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan berkesempatan melakukan panen ikan lele dan sayuran hidroponik, yang kami budidaya menjadi satu wadah ember besar,” kata Kapolsek Urban Tanjungbalai Karimun, AKP Budi Hartono.
Dalam kesempatan itu lanjut Budi, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengapresiasi apa yang dilakukan, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan Polres Karimun.
“Pak Kapolres tadi bilang, bahwa ini merupakan wujud dalam realisasi ketahanan pangan yang dilakukan Polres Karimun, menuju new normal dimasa pancemik covid 19,” ungkapnya menirukan pernyataan atasannya itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, ditengah masa pancemic covid 19 ini, berbagai macam inovasi dan kreatifitas memang sangat diperlukan. Sebagaimana yang dilakukan oleh personil Polsek Urban Tanjungbalai Karimun, dengan melakukan ujicoba ternak ikan lele didalam ember, sekaligus melakukan penanaman sayuran secara hidroponik.
Kapolsek Urban Tanjungbalai Karimun, AKP Budi Hartono mengatakan, teknik budidaya ikan lele didalam ember, sekalian menanam sayuran secara hidroponik pada satu wadah tersebut, mengadopsi sistim tumpang sari dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan Polres Karimun, menuju new normal dimasa pandemik covid 19.
“Kita membuat tempat ternak lele menggunakan media ember, yang dipadukan dengan menanam sayur hidroponik. Tanaman sayuran yang dipilih adalah sawi. Ketika lele dan sayuran hidroponik sudah bisa panen, akan kita berikan kepada masyarakat yang kurang mampu,” kata Budi.
Awalnya menurut Budi, dia sekedar meresearch atau coba-coba saja, dengan mencari tiga buah ember ukuran sedikit besar, masing-masing dibuatkan 10 sampai 20 wadah untuk sayuran hidroponik.
“Untuk wadahnya, kita juga bisa pakai ember yang bekas cat. Sedangkan wadah hidroponik bisa menggunakan gelas bekas air mineral. Media tambahan untuk hidroponik kalau tidak ada kapas, kita bisa pakai serabut kelapa, lalu kita cari bibit lele dan biji sayuran. Disini saya pilih sayur sawi,” terang Budi.(agn)
Average Rating