RADIOAZAM.ID – Bertahan hidup dimasa pandemi Covid-19, membuat seorang remaja 17 tahun bernama Muhammad Tarmizi justru sukses meraup untung Rp300.000 setiap hari, hanya dengan berjualan buah kelapa muda yang dikupas dari batoknya.
Apa lagi, saat puasa Ramadhan ini buah kelapa Tarmizi ramai diincar sebagai minuman untuk berbuka puasa. Pria yang baru lulus sekolah dari SMK Negeri 2 Karimun ini tampak telaten mengupas kelapa melepaskan daging dengan batoknya, tanpa harus merusak isinya.
Daru buah kelapa tersebut, masyarakat tidak perlu lagi repot-repot harus mengupas atau mebelah kelapa sendiri, atau menyendok daging kelapa dari batok, karena memang dagingnya sudah sudah tinggal dimakan.
Untuk harga, tidak ada bedanya dengan buah kelapa yang dijual dimanapun, perbuah dijual Rp10.000. Ia ditemani sang ibu, Titin Agustina berjualan setiap sore.
Lokasi berjualan persis di samping pagar kuburan Baran I Kelurahan Baran Barat Kecamatan Meral. Sehari-hari selama puasa ramadhan, bisa menghabiskan 60 buah kelapa.
“Alhamudlillah setiap hari menghabiskan 60 buah kelapa dan mampu menghasilkan Rp300.000 bersih. Kalau hari biasanya sebelum puasa hanya Rp150.000 sampai Rp200.000, atau 30 buah kelapa,” kata Tarmizi saat mengolah buah kelapa, Sabtu sore (24/4).
Keahlian mengupas kelapa agar terlepas antara daging dengan batoknya, diperoleh dari ayahnya bernama Abu Tholib.
Diceritakan Tarmizi, awalnya sang ayah meniru cara pedagang buah kelapa di negara Thailand, lalu belajar secara otodidak. Alat yang digunakan pun khusus dan bukan merupakan benda tajam, namun harus dipesan di negara tetangga Malaysia. Menyerupai pisau namun mirip plastik yang sangat tipis dan lentur, sehingga alat tersebut dijaikan sebagai pencongkel daging kelapa dari batoknya.
“Biasanya saya jualan sama bapak. Kalau bapak, kupas kelapanya sambil atraksi dilambung-lambung, tapi hari ini saya sama ibu. Bapak sedang kerja bawa kapal ke Batam,” cerita Tarmizi.
Stok buah kelapa, didapat dari pulau-pulau, seperti Pulau Parit Kecamatan Karimun dan sektiarnya.
Ada dua jenis kelapa kupas yang dia jual, pertama kelapa biasa tanpa olahan dan hanya dilepas antara batok kelapa dengan dagingnya. Yang kedua adalah kelapa jely, merupakan olahan kelapa dengan cara dibakar.
“Kelapa jely ini merupakan kelapa yang dibakar, airnya akan jadi jely. Dijual seharga Rp15.000 per buah,” ungkap warga Sungai Pasir Kecamatan Meral ini.
Pria yang baru saja lulus sekolah dari SMK Negeri 2 Karimun tahun ini, bercita-cita ingin jadi tentara dan sambil menunggu informasi pendaftaran, ia tetap mengisi waktu luang sebagai pedagang kelapa muda yang dikupas.
“Berjualan kelapa sudah dua tahun setengah, awalnya kami jualan di Coastal Area tak jauh dari lampu mercusuar, tapi disitu sepi, satu hari terkadang hanya laku satu buah kelapa. Kemudian karena corona, kami sempat tidak jualan, lalu buka disini dan laris banyak pembeli saat bulan puasa ataupun tidak,” jelasnya.
Setelah lebaran, Tarmizi berencana akan kembali berjualan di Coastal Area, ia mengincar masyarakat yang sekedar bersantai di pinggir laut saat seharian penat berhari raya.
Saat ini, Tarmizi telah memliki pelanggan dari Kecamatan Moro, ia telah mengirimkan 12 kelapa jely dan sudah menjadi pelanggan tetap jika memang kelapa tersebut laris dipasaran.
“Mulai Jumat kemarin kami kirim 12 kelapa jely ke moro, dititipkan lewat kapal,” jelasnya.(agn)