RADIOAZAM.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengganas di Kabupaten Karimun, bahkan lokasi paling tinggi penyebarannya justru berada di wilayah hinterland, yakni Kecamatan Moro dan merenggut nyawa seorang balita.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi menjelaskan, Kecamatan Moro merupakan tertinggi kasus DBD se Kabupaten Karimun, kemudian merupakan satu-satunya Kecamatan yang terdapat pasien DBD meninggal dunia.
“Korban meninggal dunia merupakan balita, dan sampai saat ini hanya satu yang meninggal dunia, dari Kecamatan Moro,” ujar Rahmadi, Jumat (25/6).
Sebenarnya kata Rahmadi, kalau orang tua balita korban DBD bisa bekerjasama, mungkin bisa tertolong. Karena pada waktu itu bertepatan dengan malam lebaran Idul Fitri, ketika pasien di diagnosa DBD tapi orang tuanya memaksa untuk pulang.
“Lalu pada saat lebaran, dirawat lagi ke Puskesmas, kondisi balita sudah Dengue Shock Syndrome (DDS). Jadi tidak tertolong dan meninggal dunia,” tambah Rahmadi.
Dikatakan Rahmadi, total kasus DBD di Kabupaten Karimun sampai saat ini mencapai 165 orang. Tertinggi berada di Kecamatan Moro yakni 71 orang.
Adapun rincian kasus DBD per Kecamatan antara lain Kecamatan Moro 71, Kecamatan Tebing 26, Kecamatan Meral 25, Kecamatan Karimun 18, Kecamatan Kundur Kundur Barat 11, Kecamatan Kundur 8, Kecamatan Kundur Utara 1, Kecamatan Buru 1.
“Kemudian sisanya di empat Kecamatan lagi dinyatakan tidak ada kasus DBD, antara lain Kecamatan Durai nihil, Kecamatan Niur Permai (pemekaran Kecamatan Moro) nihil, Kecamatan Belat nihil dan Kecamatan Ungar nihil,” terangh Rahmadi.(agn)