Breaking News

Perempuan Bangsa Titip Pesan ke Polres Karimun Soal Kematian Khairunnisa

0 0

RADIOAZAM.ID – Kasus temuan tulang belulang dan tengkorak diduga sosok Khairunnisa yang hilang sejak empat bulan lalu, masih misteri.

Oleh karena itu, Perempuan Bangsa, yang merupakan sayap partai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Karimun, mendatangi Mapolres Karimun, Senin (4/11). Dengan maksud melakukan audiensi dan menyampaikan pesan agar menuntaskan kasus tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, didapati petunjuk baru bahwa, Khairunnisa sempat mengalami kekerasan dari orang tuanya, sebelum pergi meninggalkan rumah atau saat dinyatakan hilang sejak 6 Juni lalu.

Ketua Perempuan Bangsa, Emie Agustianti mengatakan, kehadiran Perempuan Bangsa yang langsung bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Heri Pramono, adalah dalam rangka memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, agar menuntaskan dan mengungkap kasus kematian Khairunnisa.

“Kami dan kita masyarakat Kabupaten Karimun punya anak gadis, jangan sampai ada Khairunnisa yang lainnya, kalaupun dugaannya mati dibunuh maka harus dituntaskan, siapa pelakunya,” pinta Emie.

Sementara, Sekretaris Perempuan Bangsa, Helmasari mempertanyakan soal penanganan kasus hilangnya
Khairunnisa sebelum ditemukan tulang belulang dan tengkorak. Ada jeda empat bulan dalam hilangnya gadis belia itu. Sehingga harus ada informasi terupdate seperti apa proses yang dilakukan Polres Karimun dalam menanggapi laporan itu.

“Kami dari masyarakat menginginkan supaya kasus ini ada kejelasan. Kalau kuncinya bahwa Khairunnisa itu dibunuh, siapa pelakunya. Kalau memang dia bunuh diri karena dari temuan tulang belulangnya ada cairan pemutih baju Bayclin, apa motifnya. Biar opini di masyarakat luar sana tidak berkembang,” ujar Helmasari.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Heri Pramonoe menanggapi, soal temuan tulang belulang dan tengkorak manusia yang diduga Khairunnisa, perlu disampaikan bahwa disamping tulang belulang juga ditemukan tas memang milik Khairunnisa, pemberian dari sang kakak.

Kemudian, kepolisian juga masih melakukan kroscek untuk memastikan apakah benar tulang belulang dan tengkorang itu merupakan Khairunnisa. Sehingga perlu dilakukan tes DNA terhadap tulang tersebut.

“Teknis penydikan terhadap dugaan tindak pidana pembunuhan adalah kepada orang-orang yang punya potensi konflik, dalam hal ini kami mencari keterangan dan bukti terhadap orang yang paling terakhir ketemu dengan Khairunnisa. Ada beberapa nama yang kami kroscek,” jelas Heri.

Bahkan, dia mengaku langsung mengecek lokasi penemuan tulang dan tengkorak yang diduga Khairunnisa, tepatnya di belakang Hotel Ecotel di Kelurahan Lubuk Semut Kecamatan Karimun pada Minggu malam (3/11).

“Tadi malam saya turun ke TKP, tempat ditemukan tulang dan tengkorak yang diduga Khairunnisa. Selain kepolisian, kami juga butuh dukungan dari luar biak keluarga, masyarakat lingkungan sekitar, tokoh agama dan lainnya. Perlu diketahui, Khairunnisa tidak punya handphone, kemudian saat terkahir kali dia pergi dari rumah, dia mengalami tindakan penganiayaan oleh orang tuanya,” jelas Heri.

Penganiayaan yang dimaksud adalah, Khairunnisa bekerja di salah satu tempat makanan siap saji sektiar Pelabuhan KPK, dengan waktu kerja pada malam hari selama bulan puasa. Sehingga pada suatu malam dia dimarahi orang tuanya karena selalu pulang larut malam dan sempat mendapat pukulan di tubuhnya.

“Perlu diluruskan juga, sempat ada informasi kalau Khairunnisa disekap di salah satu rumah di Mentari Klasik Kecamatan Tebing, itu hoax. Lalu sempat juga ada informasi dia ke pulau melalui Pelabuhan KPK, itu juga hoax dan sudah kita periksa CCTV, tidak ditemukan,” tambahnya.

Heri juga meminta, bahwa segala proses dan perkembangan terhadap temuan tulang tersebut ditangani Polres Karimun, sehingga apapun informasi yang dibutuhkan agar dapat langsung ke Polres, supaya tidak menimbulkan konflik. Karena mengedepankan asas praduga tak bersalah.

“Biarkan polisi bekerja, jangan buat opini. Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengingatkan anak-anaknya, seperti cara berpakaian dan perhatikan jam keluar malam. Segera cegah dan jangan lakukan pembiaran. Kalau hal ini dilakukan mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ucapnya.

Turut serta dalam kesempatan itu Wakil Ketua Perempuan Bangsa, Susiska dan pengurus lainnya.

Seperti diketahui, ditemukan tulang belulang dan tengkorak di belakang Hotel Ecotel Kelurahan Lubuk Semut Kecamatan Karimun pada Jumat pekan lalu (25/10), dugaan kuat sosok yang tinggal kerangka manusia itu adalah Khairunnisa, berkat petunjuk dari baju dan tas yang terdapat disamping tulang belulang itu.

Khairunnisa dilaporkan hilang sejak lebaran Idul Fitri kedua, atau tepat pada 6 Juni lalu.(agn)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *